Banyak orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masaterindah. Emang bener
pernyataan itu, banyak hal yang dilalui masa SMA, hal yang tak bisa dilupakan
sepanjang usia. Mulai dari hal konyol, bodoh, mengesankan, keren, mengagumkan,
aneh, bahkan sampai norak.
Nah, jika masa yang indah itu tidak diisi dengan hal yang mengesankan,
apa jadinya hidup ini? Hehe, But sebagai generasi muda yang diprediksikan bakal
membawa kemajuan bagi bangsa ini (berbagai sumber menyebut Indonesia bakal
bangkit di abad 21), maka sudah seharusnya masa muda diisi dengan berbagai hal positif!
Memang penulis sendiri, khususnya saya (siapa lagi kalo buka saya, ini
kan blog saya) memang belum sepatutnya mengatakan seperti itu, karena faktanya
masa SMA penulis masih ditumbuhi dengan hal-hal bodoh dan konyol. Tapi sebagai
pembaca yang cerdas, ambil aja hikmahnya.
1. Nerobos masuk
pagar sekolah pake tangga tetangga.
Kejadian ini terjadi
sewaktu kelas 3 SMA. Ketika itu, aku sudah mendapat peringatan keras dari
kepala sekolah karena sudah mencapai tahap akhir terlambat sekolah.
"Kalau
terlambat lagi harus siap sanksinya..."
Nah, karena aku
menganut teori sebab-akibat, dan aku takut telat lagi yang ujung-ujungnya duit
sangu bakal di sunat sama Mama, terpaksa dengan bisikan setan aku ambil tangga
yang lagi nganggur di pinggir jalan, samping rumah tetangga sekolah.
Ketika itu aku telat
bareng adikku, Reza, dia masih duduk di kelas 3 SMP. Kebetulan sekolah kami
satu kompleks.
"Za, jangan
lewat gerbang depan, nanti Mas telat lagi! Kan udah dipoin sama Guru BK."
Aku nyetop Reza yang lagi lari kebirit-birit kayak dikejar kunti.
"Terus? Lewat
mana? Mau enggak sekolah?" Kata dia berhenti, berhentinya gara-gara aku
tarik bajunya.
"Ini ada
tangga, kita manjat pagar samping aja!" Kataku tegas, ketegasan adalah simbol
pemimpin, Kan?
"Hah?" Dia
bengong.
"Udah gak usah
banyak omong." Aku langsung ambil tangga 3 meteran itu, langsung aku
pasang miring di pagar samping.
"Ayo kamu naik
duluan..." Kataku padanya.
Ketika sampai di
tengah-tengah tangga, tiba-tiba...
"Heh, ngapain kalian! Ini tangga saya! Kalian itu, pinjem nggak
bilang-bilang. Ngapain lagi manjat pagar, sudah ada pintunya!" Seorang
bapak-bapak nongol di samping tangga dan menggoyangkannya.
"Maaf,
Pak.." Kataku termenung.. Reza turun tangga
"Maaf, maaf. Sudah
sana."
Lalu dengan
berlalunya kata terakhir bapak tetangga sekolah kami itu, berlalu juga kami.
Berlari secepat kilat kayak ngejar orang yang lari- terbirit-birit ditakutin
hantu.
2. Sekolah Pake
Celana Sobek
Kata temen-temen
sekolahku, aku orangnya itu sangat ceroboh, teledor,banyak ngentengin sesuatu.
Walau kadang aku marah-marah sendiri waktu dikatain gitu sama temen-temen
sekelas, tapi emang ada benarnya juga. Buktinya aja aku pernah ngalami kejadian
yang kurang manis dan sedikit asam plus pahit. Ini bermula pagi hari yang
seperti biasa, bangun telat.
Usai solat shubuh, aku emang kebiasaan tidur lagi. Kebiasaan buruk
pertamaku, menurut Mama. Nah, karena saking enaknya ngresapin tidur yang kedua
ini sampe-sampe kebablasan jam 6! Padahal aku harus nganter adikku yang paling
kecil ke SD dulu, apalagi harus nunggu kamar mandi satu untuk 6 orang. Huft.
Akhirnya dengan gaya khas film 3 idiot, aku tiruin kata-katanya, "Semua
akan baik-baik saja."
Emang ampuh banget kata-kata ini, semua jadi terasa biasa. Jam menunjukan
06.30. Dengan santainya aku langsung masuk kamar mandi yang akhirnya kosong
dari antrian. Ketika masuk kamar mandi, udah terbesit pikiranku untuk latihan
akting buat alasan telat nanti. Kan enggak pas kalo alasannya aku bobo lagi. So
what gitu..
"Bukaaaaa!"
Adikku yang paling kecil langsung nggedor-gedor pintu kamar mandi. Karena pintu
lupa aku kunci, langsung deh kebuka.
"Gantian, Dek!" Kataku padanya,
Oh iya nama adiikku
yang paling kecil iniadalah Ratna. biasa dipanggil Nana.
"Gak mau!"
Dengan santainya Si Nana langsung duduk di closet!
"Whateverlah,
gak mandi gak mandi deh! Biar bau penting gak telat!" Aku marah-marah
keluar kamar mandi.
Setelah keluar kamar
mandi, langsung dengan cekatan aku ambil seragam dan karena lupa film 3 idiot
aku jadi tergesa-gesa. Inget wajahnya guru penjaga kalau aku telat. Tidaak!
"Ayo berangkat..." Langsung aku bilang Papa buat starter mobil.
Waktu itu aku masih dianter, maklum anak mami papi.
Setelah nunggu
adikku siap semua, kami berangkat deh. Walaupun belom mandi, semprot dulu ah
pake parfum. "Na, aku pinjem parfum kamu, Ya."
"Itu, Kan
parfum cewek!"
"Biarlah, sama
aja, itu kan cuma tipu-tipuan perusahaan parfum kasih tipe cowok cewek!"
Setelah perjalanan
menuju sekolah..
"Assalamualaikum,
Pak.." Kebiasaan sekolahku emang gini, salam.
"Tumben enggak
telat, Yan?" Kata guru penjaga.
"Alhamdulillah, Pak." Senyumku sok ramah.
"Kamu pake
parfum, Ya?"
"Iya, Pak."
"Kok kayak parfum Istri saya, Ya?" Wajah guru dengan gaya
mbandingin.
"Masa, Pak?" Aku jawab dengan wajah inosen
"Jangan-jangan kamu pake parfum... "
Gak sempet Si Bapak ngelanjutin omongannya, aku langsung kabuuuuur!!
"Yan, celanamu...!" Teriak Pak Guru, tapi karena aku emang udah jauh,
Ya sudahlah tinggal aja.
Pelajaran pertama, masuk kelas seperti biasa, enggak ada yang spesial.
Pelajaran pun juga biasa, gurunya juga biasa, tapi.. "Ups, celana ku
sobek, aku salah ambil celana!" Celana bagian selangkangan sobek!
Emang sekarang
terbukti kata temen-temenku yang memvonis secara serta merta kalo aku orangnya ceroboh!. Tapi bukan Riyan namanya kalo gak
punya akal.
Karena pernah nonton film Mr. Bean, yang waktu celana dia ketuker di
tempat nyuci, tau gak? Nah, aku langsung inisiatif, mempetin celana kayak
ibu-ibu nahan kencing. Duduk aku mempetin paha, jalan pu juga, bahkan waktu Si
Guru nyuruh aku maju ngerjain tugas.
"Yan, Ayo maju ke depan, kerjakan soal di depan!" Perintah guru
fisikaku.
"Itu, Bu, Si Edo aja!" Aku nolak.
Eh, malah
temen-temen yang lain pada nunduk dan Edo juga pasang wajah blagu sok kagak
mudeng. "Udah cepet, Yan. Kalo enggak nilaimu Ibu pangkas."
Wah, kayaknya Si Ibu tau kalo aku dapet musibah celana sobek. Dapet
bisikan darimana coba? "Iya, Bu.."
Dengan sangat terpaksa sambil nundukin wajah aku berdiri, jalan kayak Mr.
Bean sambil pasang wajah orang anemia.
Sampai di depan, temenku pada ketawa ngakak-ngakak, terutama Si Edo.
"Heii, kenapa, Yan? Abis sunat,Ya?" Aku hanya diem
nanggepinnya, masih takut kalau ketahuan celana sobek!
"Kenapa, Yan? Celanamu sobek, Ya?" Enggak tahu ini sumber suara
darimana, yang pasti gerombolannya Si Edo tukang ngakak.
"Iya bener, Yan?" Tanya Ibu Guru.
"Engg... Anu, Bu saya kebelt pipis, boleh ke UKS dulu, Bu?"
Kataku spontan.
"Lho kok di UKS?" Ibu Guru heran.
"Ke UKS mau pinjem celana, Bu." Edo langsung ngerlipin mata
sambil alisnya naik-naik kayak cowok nggodain cewek lewat.
Tanpa basa-basi langsung aku lari keluar kelas, temen sekelas pada
nundukin pandangan mencari sesuatu ke arah pahaku "Lari, lari dah, liat
nih pahaku yang mulus!"
Lalun aku pergi ke
UKS, nyari celana panjang abu-abu, emang di UKS sekolahku banyak celana bekas
yang enggak dipake. Ini emang program sekolah, yang mewajibkan setiap alumni
nyumbangin seragamnya usai lulus.
"Assalamualaikum,
ehem-ehem, Ibu Guru biarkan saya yang menjawab soal di depan, Ibu silahkan
duduk saja!" Aku datang dengan logat seperti calon presiden di TV-TV.
"Celanamu gimana, Yan?" Tanya Edo
"Maaf, saya tidak melayani pertanyaan, silahkan meninggalkan pesan
setelah bunyi 'tiiiit'!"
-Continued-
3 komentar:
hahaaa...lucu juga tu ceritanya....
@Nit not
:D thengkyuuuu
@Nit not
:D thengkyuuuu
Posting Komentar