Ada seorang wanita yang paling aku cintai dan hormati, bahkan akan aku kenang sepanjang masa, dialah Iftita Haidati, tak lain Ibundaku. Sebuah nama yang tergores dari keringatnya saat nafas pertamaku hadir, menggolongkannya sebagai salah satu malaikat yang aku kenal, dari Allah. Tak terlalu tinggi aku memujinya, wanita yang menjadi pahlawan, kawan, teman, bersanding & tak berlebihan.
Meski berlebihan busa aku menilik kata terindah untuk dia, sampai akhir redup matahari tak akan cukup melukisi setetes tangis dari nya. Mungkin cukup bersandang jika aku mengabdikan diri, seperti kaki langit.
Namun, seorang memang telah hadir, tak kupungkiri. Pernah ibunda berkata, "yang sesuai, ingat bagaimana agama menunjukkan jalan." Yang berarti wanita terbaik untuk seorang terbaik, tak ku lupa itu.
Dan sekarang, samar terlihat, memang belum saatnya aku menghakimi identitas qolbu. Walau detaknya begitu hening, menyempurnakan hentakkan yang belum sempurna, sunnah Nabi.
Masih muda, cukup dengan kata, "Gairah, ketegaran dan semangat, terhadap apa yang disebut tujuan." Kata Mario teguh, sukses semuda mungkin
1 komentar:
subhanallah ya kakak sayang banget sama uminya. dilla juga sayang sama ibu.
tks sudah pernah mampir di blog saya ya..?
Posting Komentar