Senin, 09 Januari 2012

Hal-hal Bodoh yang Aku Lakukan di SMA

Banyak orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masaterindah. Emang bener pernyataan itu, banyak hal yang dilalui masa SMA, hal yang tak bisa dilupakan sepanjang usia. Mulai dari hal konyol, bodoh, mengesankan, keren, mengagumkan, aneh, bahkan sampai norak.
Nah, jika masa yang indah itu tidak diisi dengan hal yang mengesankan, apa jadinya hidup ini? Hehe, But sebagai generasi muda yang diprediksikan bakal membawa kemajuan bagi bangsa ini (berbagai sumber menyebut Indonesia bakal bangkit di abad 21), maka sudah seharusnya masa muda diisi dengan berbagai hal positif!
Memang penulis sendiri, khususnya saya (siapa lagi kalo buka saya, ini kan blog saya) memang belum sepatutnya mengatakan seperti itu, karena faktanya masa SMA penulis masih ditumbuhi dengan hal-hal bodoh dan konyol. Tapi sebagai pembaca yang cerdas, ambil aja hikmahnya.
1. Nerobos masuk pagar sekolah pake tangga tetangga.
Kejadian ini terjadi sewaktu kelas 3 SMA. Ketika itu, aku sudah mendapat peringatan keras dari kepala sekolah karena sudah mencapai tahap akhir terlambat sekolah.
"Kalau terlambat lagi harus siap sanksinya..."
Nah, karena aku menganut teori sebab-akibat, dan aku takut telat lagi yang ujung-ujungnya duit sangu bakal di sunat sama Mama, terpaksa dengan bisikan setan aku ambil tangga yang lagi nganggur di pinggir jalan, samping rumah tetangga sekolah.
Ketika itu aku telat bareng adikku, Reza, dia masih duduk di kelas 3 SMP. Kebetulan sekolah kami satu kompleks.
"Za, jangan lewat gerbang depan, nanti Mas telat lagi! Kan udah dipoin sama Guru BK." Aku nyetop Reza yang lagi lari kebirit-birit kayak dikejar kunti.
"Terus? Lewat mana? Mau enggak sekolah?" Kata dia berhenti, berhentinya gara-gara aku tarik bajunya.
"Ini ada tangga, kita manjat pagar samping aja!" Kataku tegas, ketegasan adalah simbol pemimpin, Kan?
"Hah?" Dia bengong.
"Udah gak usah banyak omong." Aku langsung ambil tangga 3 meteran itu, langsung aku pasang miring di pagar samping.
"Ayo kamu naik duluan..." Kataku padanya.
Ketika sampai di tengah-tengah tangga, tiba-tiba...
"Heh, ngapain kalian! Ini tangga saya! Kalian itu, pinjem nggak bilang-bilang. Ngapain lagi manjat pagar, sudah ada pintunya!" Seorang bapak-bapak nongol di samping tangga dan menggoyangkannya.
"Maaf, Pak.." Kataku termenung.. Reza turun tangga
"Maaf, maaf. Sudah sana."
Lalu dengan berlalunya kata terakhir bapak tetangga sekolah kami itu, berlalu juga kami. Berlari secepat kilat kayak ngejar orang yang lari- terbirit-birit ditakutin hantu.
2. Sekolah Pake Celana Sobek
Kata temen-temen sekolahku, aku orangnya itu sangat ceroboh, teledor,banyak ngentengin sesuatu. Walau kadang aku marah-marah sendiri waktu dikatain gitu sama temen-temen sekelas, tapi emang ada benarnya juga. Buktinya aja aku pernah ngalami kejadian yang kurang manis dan sedikit asam plus pahit. Ini bermula pagi hari yang seperti biasa, bangun telat.
Usai solat shubuh, aku emang kebiasaan tidur lagi. Kebiasaan buruk pertamaku, menurut Mama. Nah, karena saking enaknya ngresapin tidur yang kedua ini sampe-sampe kebablasan jam 6! Padahal aku harus nganter adikku yang paling kecil ke SD dulu, apalagi harus nunggu kamar mandi satu untuk 6 orang. Huft. Akhirnya dengan gaya khas film 3 idiot, aku tiruin kata-katanya, "Semua akan baik-baik saja."
Emang ampuh banget kata-kata ini, semua jadi terasa biasa. Jam menunjukan 06.30. Dengan santainya aku langsung masuk kamar mandi yang akhirnya kosong dari antrian. Ketika masuk kamar mandi, udah terbesit pikiranku untuk latihan akting buat alasan telat nanti. Kan enggak pas kalo alasannya aku bobo lagi. So what gitu..
"Bukaaaaa!" Adikku yang paling kecil langsung nggedor-gedor pintu kamar mandi. Karena pintu lupa aku kunci, langsung deh kebuka.
"Gantian, Dek!" Kataku padanya,
Oh iya nama adiikku yang paling kecil iniadalah Ratna. biasa dipanggil Nana.
"Gak mau!" Dengan santainya Si Nana langsung duduk di closet!
"Whateverlah, gak mandi gak mandi deh! Biar bau penting gak telat!" Aku marah-marah keluar kamar mandi.
Setelah keluar kamar mandi, langsung dengan cekatan aku ambil seragam dan karena lupa film 3 idiot aku jadi tergesa-gesa. Inget wajahnya guru penjaga kalau aku telat. Tidaak!
"Ayo berangkat..." Langsung aku bilang Papa buat starter mobil. Waktu itu aku masih dianter, maklum anak mami papi.
Setelah nunggu adikku siap semua, kami berangkat deh. Walaupun belom mandi, semprot dulu ah pake parfum. "Na, aku pinjem parfum kamu, Ya."
"Itu, Kan parfum cewek!"
"Biarlah, sama aja, itu kan cuma tipu-tipuan perusahaan parfum kasih tipe cowok cewek!"
Setelah perjalanan menuju sekolah..
"Assalamualaikum, Pak.." Kebiasaan sekolahku emang gini, salam.
"Tumben enggak telat, Yan?" Kata guru penjaga.
"Alhamdulillah, Pak." Senyumku sok ramah.
"Kamu pake parfum, Ya?"
"Iya, Pak."
"Kok kayak parfum Istri saya, Ya?" Wajah guru dengan gaya mbandingin.
"Masa, Pak?" Aku jawab dengan wajah inosen
"Jangan-jangan kamu pake parfum... "
Gak sempet Si Bapak ngelanjutin omongannya, aku langsung kabuuuuur!! "Yan, celanamu...!" Teriak Pak Guru, tapi karena aku emang udah jauh, Ya sudahlah tinggal aja.
Pelajaran pertama, masuk kelas seperti biasa, enggak ada yang spesial. Pelajaran pun juga biasa, gurunya juga biasa, tapi.. "Ups, celana ku sobek, aku salah ambil celana!" Celana bagian selangkangan sobek!
Emang sekarang terbukti kata temen-temenku yang memvonis secara serta merta kalo aku orangnya ceroboh!. Tapi bukan Riyan namanya kalo gak punya akal.
Karena pernah nonton film Mr. Bean, yang waktu celana dia ketuker di tempat nyuci, tau gak? Nah, aku langsung inisiatif, mempetin celana kayak ibu-ibu nahan kencing. Duduk aku mempetin paha, jalan pu juga, bahkan waktu Si Guru nyuruh aku maju ngerjain tugas.
"Yan, Ayo maju ke depan, kerjakan soal di depan!" Perintah guru fisikaku.
"Itu, Bu, Si Edo aja!" Aku nolak.
Eh, malah temen-temen yang lain pada nunduk dan Edo juga pasang wajah blagu sok kagak mudeng. "Udah cepet, Yan. Kalo enggak nilaimu Ibu pangkas."
Wah, kayaknya Si Ibu tau kalo aku dapet musibah celana sobek. Dapet bisikan darimana coba? "Iya, Bu.."
Dengan sangat terpaksa sambil nundukin wajah aku berdiri, jalan kayak Mr. Bean sambil pasang wajah orang anemia.
Sampai di depan, temenku pada ketawa ngakak-ngakak, terutama Si Edo.
"Heii, kenapa, Yan? Abis sunat,Ya?" Aku hanya diem nanggepinnya, masih takut kalau ketahuan celana sobek!
"Kenapa, Yan? Celanamu sobek, Ya?" Enggak tahu ini sumber suara darimana, yang pasti gerombolannya Si Edo tukang ngakak.
"Iya bener, Yan?" Tanya Ibu Guru.
"Engg... Anu, Bu saya kebelt pipis, boleh ke UKS dulu, Bu?" Kataku spontan.
"Lho kok di UKS?" Ibu Guru heran.
"Ke UKS mau pinjem celana, Bu." Edo langsung ngerlipin mata sambil alisnya naik-naik kayak cowok nggodain cewek lewat.
Tanpa basa-basi langsung aku lari keluar kelas, temen sekelas pada nundukin pandangan mencari sesuatu ke arah pahaku "Lari, lari dah, liat nih pahaku yang mulus!"
Lalun aku pergi ke UKS, nyari celana panjang abu-abu, emang di UKS sekolahku banyak celana bekas yang enggak dipake. Ini emang program sekolah, yang mewajibkan setiap alumni nyumbangin seragamnya usai lulus.
"Assalamualaikum, ehem-ehem, Ibu Guru biarkan saya yang menjawab soal di depan, Ibu silahkan duduk saja!" Aku datang dengan logat seperti calon presiden di TV-TV.
"Celanamu gimana, Yan?" Tanya Edo
"Maaf, saya tidak melayani pertanyaan, silahkan meninggalkan pesan setelah bunyi 'tiiiit'!"
-Continued-
Besok lagi Ya, ini perpus udah tutup nih

3 komentar:

NIT NOT mengatakan...

hahaaa...lucu juga tu ceritanya....

Riyan Arrizal mengatakan...

@Nit not
:D thengkyuuuu

Riyan Arrizal mengatakan...

@Nit not
:D thengkyuuuu